Senin, 05 April 2010


• Melambailah ke segala arah seperti rumput ditiup angin, tapi kokoh akarnya mence m bumi.ngkera
• Anugrah jangan sampai menenggelamkan.Bencana jangan sampai mngubur kita.
• Anugerah dan bencana bencana sama-sama nikmat.Tergantung dari sisi mana kita mengkajinya.
• Jika kesederhanaan dan kepolosan hidup yang kita cari, bukan berarti harus membuang kreatifitas dan manfaat hidup bagi orang banyak.
• Menggambar orang lain lebih mudah dari pada menggambar diri sendiri.
• Yang bicara jujur cuman hati.
• Membenahi kesalahan orang lain, sebagian niat suci, sebagian lagi keinginan diri terpandang.
• Tingkatan manusia ditentukan oleh saikap dan akhlaknya.
• Menyelamatkan hidup yakni menyadari dua sisi hati kita. Sisi pertama yang penuh dengan kejujuran. Yang kedua yang penuh dengan dalih dan penyangkalan.
• Insan yang unggul hanya terbentuk oleh berbagai halangan dan cobaan.
• Seorang murid sejati belajar hanya berteman buku dan dirinya, bukan ditengah riuhnya khalayak.
• Jika delapan penjuru membentangi adakah hidup dalam jiwa ini. Jika terlepas bebas di luar sana, adakah mati untuk jasad ini.
• Paling sulit mengubah kebiasaan, namun tak ada mustahil untuk itu.
• Jangan menanam harapan jika tak siap memetik kekecewaan.
• Apa yang kita berikan buat diri kita bukanlah milik kita. Justru yang kita berikan pada orang lainlah untuk kita.
• Jangan kecewa dengan apa yang kita petik sekarang, tapi sadarilah bibit apa yang kita tanam dan bagaimana kita merawatnya.
• Membunuh harapan sama saja dengan membunuh hidup.
• Kebanggaan hanyalah buat diri pribadi, bukan untuk ditunjukkan kepada orang lain.
• Membuat perisai diri ialah dengan jalan memperhitungkan kemungkinan buruk yang akan terjadi dan maengalihkan pada tindakan yang lebih bermanfaat dari apa yang hendak dilakukan.
• Sesuatu yang mengganjal di hati takut dan malu apabila diketahui orang lain adalah DOSA
• Mengatasi masalah dengan cara menghadapi bukan lari darinya.
• Pelajarilah sesuatu dari segala dan saegala dari sesuatu.
• Bacalah apa yang dapat kita lihat, dengar dan kita rasakan.
• Dalam kebenaran ada keburukan, di dalam keburukan ada kebaikan.
• Jangan merasa diri paling menderita, karena masih banyak yang jauh lebih berat peanderitaannya. Jangan pula merasa diri penuh cacat dan kesialan, karena masih banyak yang tragis hidupnya.
• Iri yang baik adalah untuk membina diri sendiri, Bukan untuk menghancurkan orang lain.
• Segala perbuatan pasti ada ganjaran, besar kecil ganjaran yang kita terima sesuai deng derajat keikhlasan.
• Orang yang merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain, itulah orang yang RENDAH. Orang yang merasa dirinya lebih pandai dari orang lain, itulah orang yang BODOH. Orang yang merasa dirinya lebih mulia, itulah orang yang HINA. Tempatkan diri di tengahnya.Hidup lebih bijak dan damai.
• Jujur meski pahit sekalipun, karena tak ada kata rugi melakukannya.
• Kebenaran itu pahit, tapi harus tetap di tegakkan.
• Yang menguasai diri kita adalah Sang Maha Pencipta dan Akal Pikiran.
• Yang membuat manusia SOMBONG dan merasa kehilangan adalah RASA MEMILIKI.
• Hidup hanya sekali, tapi jangan buat diri kita mati berkali-kali.
• Harta yang kekal selama hidup adalah Persaudaraan. Saudara itu bagian dari diri kita sendiri. Ingatlah! Saudara yang dalam keadaan senang itu setelah ia melewati banyak kesusahan.
• Adanya sesuatu karena hal yang lain.Kecuali Zat Yang Maha Menghidupkan.
• Tidak terselesaikan dengan sang empunya, Mohonlah dengan sang Maha Empunya.
• Kecil itu indah, kecil itu berharga, kecil itu faktor tuk jadi besar, kecil itu tak kembali lagi.
• Sunyi itu hening.Sunyi itu indah. Sunyi itu Suci. Sunyi itu Perenungan. Sunyi itu tempat penemuan diri.
• Kita sering menghitung apa yang pernah kita berikan. Tapi jarang menghitung apa yang pernah kita terima.
• Kepuasan tak pernah berhenti dicari sampai timbul pertanyaan; sebenarnya apa yang kita cari???
• Takut menyebarluaskan kebenaran.karena tidak memperhitungkan mana lebih banyak, kesesatan ataukah kebenaran yang di sebar-luaskan.
• Dalam perdebatan tonjolkan persamaan bukan pertentangan.
• Yang kita miliki hanyalah apa yang mengisi perut kita saat ini.
• Hidup hanya mengikuti garis takdir dengan usaha.
• Bagi pengembara yang haus, maka berikan lebih dahulu gelas sebelum airnya.
• Masalah yang timbul di antara manusia hanya karena rasa tidak enak dalam hati.
• Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Hampir tak tampak ketika ia memanjat ke atas. Mengikuti bentuk yang ia diami, menyejukkan, menyuburkan bermanfaat dalam kehidupan.
• Allah tidak pernah memberikan masalah. Tapi kitalah yang memilih masalah itu.
• Tak seorangpun yang luput dari masalah.Dan tak satupun masalah yang tak terselesaikan.
• Menyebar-luaskan kepedihan dan masalah yang diderita bukanlah jalan keluar yang terbaik. Tapi terkadang hanya menghitamkan suasana, menularkan kepedihan dan luka sekitar kita. Jika selalu membagi-bagikan masalah dan derita lalu kapan kita mencoba berbagi kebahagiaan.
• Hidup lebih mudah menghanyutkandiri ke hilir. Namun akhirnya ke muara yang penuh sampah. Jika ingin air yang jernih maka harus berani, tabah melawan arus ke hulu sungai yang sepi.
• Dalam hidup manusia paling sedikit ada satu kali panggilan untuk kenal dan lebih dekat pada Sang Penciptanya. Maka sangat rugi bagi yang menutup hati dan tidak mengabaikannya.
• Bersyukurlah bila diberi banyak. Lebih bersyukur saat diberi sedikit. Dan lebih sangat bersyukur lagi bila tidak diberi apa-apa. Mungkin dengan tidak diberi apa-apa itulah Rahmat terbesar dari ALLAH swt untuk kita.